Minggu, 10 Mei 2009

dan aku tergoda

aku tergoda
untuk selalu bersamamu
tak terpisahkan ruang dan waktu

aku tergoda
untuk memilikimu
selalu untukku

senyummu slalu berhasil
menyirami hati yang gersang
dan demi tuhan aku tergoda

sanggupkah kututupi perasaan ini ?
ku tak mampu membalas tatap matamu
sinarmu menyilaukanku

berkenankah jika aku seorang ada dibenakmu
karena aku tergoda....

cinta datang dan pergi

Cinta selalu saja datang tiba-tiba. Ia tidak pernah memberitahu sebelumnya. Saat datang, ia bahkan tak pernah merasa perlu untuk mengetuk pintu ataupun mengucap salam. Tahu-tahu, ia sudah berada di dalam rumah hatiku duduk-duduk seenaknya di depan sofa kalbu…..

Cinta juga kerap egois menjajah waktu ku. Membuat ak mengabaikan
pekerjaan, membuat ak malas belajar, dan hanya ingin bermain-main dengannya sepanjang hari.

Ada-ada saja permainannya.
Salah satunya, adalah permainan “Mewarnai Dinding”, dimana Cinta
akan mengecat dinding-dinding ruang hatiku dengan warna-warna
pastel yang lembut. Kadang juga ia melukisinya dengan berbagai gambar
dan foto yang indah-indah. Ada gambar matahari terbenam, ladang bunga
musim semi, langit malam berbintang, senyum para malaikat, dan masih
banyak lagi.

Tapi lukisan favoritku sepanjang masa pastilah lukisan Surga.
Nah, kala Cinta tengah bosan bermain, hadirlah saudaranya, Rindu.
Sayangnya, Rindu tak cukup seru untuk diajak bermain. Ia begitu
pemuram dan murung. Rasa-rasanya, satu-satunya kegiatannya saat
berkunjung ke ruang hati ak hanyalah melamun. Dan sekalinya datang,
sangat sulit untuk mengusirnya pergi.

Dalam kesunyian yang menyiksa, ak pun sering terpaksa menemaninya duduk diam-diam sendirian dan ikut bermuram durja karenanya.

Cinta selalu punya hadiah kejutan. Ada kalanya, ia pulang membawa setumpuk kado cantik berhiaskan pita. Ada kado berisi Dibutuhkan,
Diperhatikan, Percaya, Kesabaran, Aman, Nyaman, Pengertian,Ketenangan, Kedamaian, Tawa, Pujian, Semangat, Mimpi, Harapan. Tapi kado yang terbesar dan tercantik dari segalanya adalah Bahagia.

Ak selalu paling suka kado yang terakhir, karena ia selalu berhasil membuatku merasa menjadi yang terpintar, terhebat, dan paling luar biasa di dunia. Dan kado itu selalu berhasil membuat ak merasa begitu berharga.

Tapi ada kalanya, Cinta juga memikul bungkusan-bungkusan hitam berisi Marah, Kecewa, Cemburu, Posesif, Pengkhianatan, Sakit, dan masih banyak lagi lainnya. Begitu banyaknya, sampai-sampai Cinta harus meminta bantuan temannya, Pertengkaran, untuk membawakan beberapa kado. Biasanya Pertengkaran akan membawa bungkusan Curiga, Egois, Keras Kepala, Kekanak-kanakan, Pengecut, Dusta, Kata-kata Menyakitkan, Sikap Dingin, dan Luka. Tak hanya itu, selalu ada berember-ember air mata yang ditimba dari sumur Air Mata. ak paling sebal saat Cinta pulang ke rumah dengan bungkusan-bungkusan hitam ini.
Karena ak tahu, sisa hari hariku tak akan lagi indah setelahnya

Tapi saat sumur Air Mata terlalu banyak ditimba, penjaganya yang juga kakak Pertengkaran, akan datang bertamu. Ia adalah Kompromi. Ia akan menegur Cinta dengan halus, membawakannya buah tangan Maaf, Janji, Komitmen, dan Pelukan Mendamaikan. Lalu Cinta akan tersenyum dan kembali bermain-main dengan riang sepanjang hari.

Meski begitu, toh ada kalanya Cinta tetap harus pergi. Ia akan mengepaki koper berisi semua pakaian juga semua kado dan bungkusan berpita yang pernah dibawakannya untuk ak. Lalu ia juga akan menghapus semua lukisan warna-warni di dinding-dinding ruang hatiku dengan warna abu-abu yang kusam. Tak peduli berapapun kerasnya diriku berteriak, dan menangis memohonnya tinggal, ia akan tetap bersikeras pergi.

Sampai akhirnya, ak cuma bisa sesenggukan menatapnya.. .. sambil membuka perpisahan terakhirnya yang berisi Hampa dan Serpihan-serpihan Kenangan….

Saat-saat seperti itulah Waktu akan bersikap sangat bersahabat padaku. Dengan sabar dan penuh pengertian, ia akan menunggui ak yang hanya bisa meringkuk di ranjang selama berminggu-minggu dan bangkit hanya untuk mandi berember-ember air mata. Di malam hari saat diriku sesak napas, Waktu akan mengelusi dada dan punggungku selama berjam-jam lamanya. Sampai ak terlelap karenanya… ….

Dan saat akhirnya ak bisa duduk dan mulai bercermin, Waktulah yang
membantu memillihkan baju dan merias wajah diriku secantik mungkin.
Waktu juga yang telah menemani ak berjalan-jalan ke luar. Tak hanya itu, Waktu juga kembali mengajari ak caranya tertawa dan bersenang-senang. Kami akan belanja, nonton film dan pertunjukan teater, menulis sepanjang hari, bermain-main keliling dunia dan bertemu banyak sekali orang baru. Kata Waktu, mungkin dari merekalah ak bisa kembali menemukan Cinta. Untuk kemudian, kembali bersahabat dengannya.

Saat cinta datang

ketika cinta datang menyapa
aku bimbang tak bisa berkata
bibirku kelu tak bisa berucap
meski hati ini tlah bersorak

seiring berjalannya waktu
aku pun tetap membisu
bukan karena apa-apa
juga bukan untuk siapa-siapa
tetapi karena hanya untukmu

dari bibirku
tak pernah ada janji terucap
karena aku tak akan pernah memberikan janji
tapi aku hanya akan...
memberimu cinta...
setulus hatiku....

Aku selalu menunggu saat itu tiba...
tapi aku gak tau sampai kapan aku kan menunggu
tuhan tolong aku...
biarkan aku kuat tuk menunggu saat itu tiba.