Kamis, 07 Mei 2009

tahukah kamu....

sadarkah kau bahwa aku selalu memujamu?
aku berharap dapat temukan dirimu dalam tiap helai malam-malamku
dan mencoba tuk menjadi nafas bagimu
saat fajar menjemput dinginnya malam, aku masih mengagumi anggunnya dirimu

aku pernah mencoba tuh menyenduh sudut hatimu
dan menari indah dalam hari harimu diiringi oleh nyanyian kalbumu
kau selalu mampu tuh teduhkan jiwaku yang resah
dan membuatku merasakan damai pada tiap darah yang mengalir

saat lagu di nyanyikan tanpa nada, aku kan tetap menanti tuk mendekap erat tubuhmu
saat bintang malam merasa kesepian, aku kan tuk melindungimu dari dinginnya dunia]
saat mata ini mampu melihat apa yang tak pernah terlihat, aku kan tetap membacakan cerita indah pengiring tidurmu
aku berharap dapat bertahan selamanya berada disisimu, dan aku yakin aku mampu bila kau ada disisiku

buat "adikku"

sesungguhnya..
dimataku...
engkau tampak begitu memukau...
menawan setiap hatiku..
kuingin memliki dirimu seutuhnya..
menjadikan engkau kekasih dalam hidupku..
menjadikan cinta dalam setiap nafasku..
tetapi...
dimatamu aku hanya adikmu...
aku hanya temanmu...
dan aku bukan orang yang berarti bagimu...
kuhanya ingin kau tau..
semakin dekatnya dirimu...
membuat gundah setiap rasaku..
ku ingin berlari tiada henti..
tak igin terkejar perasaanku terhadapmu..

namun ..
saat kau tak di sisiku walau sedetik..
aku terasa kehilangan bagian dalam diriku...
terasa hampa perasaan yang harus kuhadapi..
terlalu getir namun tak dapat kau mengerti..
aku runtuh saat mulai menatapmu..
engkau begitu menawan di mata ini....
dan engkau begitu indah dalam setiap pandanganku..

kau hanya menganggap aku kakakmu..
tanpa kau sadari aku telah jatuh cinta kepadamu..
tanpa kau ketahui.. aku telah tergoda tuk menjadi kekasihmu..
ku ingin kau mengerti ..
bahwa aku sangat mencintai dirimu..
menyayangi dirimu...
dan mendambakan dirimu...

bila ku masih punya waktu

Bila ku masih punya waktu
aku ingin menikmati pekatnya malam
mengagumi kedipan bintang-bintang
sembari tertawa mendengar celoteh bulan.
Bila ku masih punya waktu
aku ingin mengembara di padang ilalang
di antara jeroan-jeroan kering
dan desah risau burung-burung liar.
bila ku masih punya waktu
aku ingin menjemput bianglala di ujung langit
menantang terik mentari yang menyengat
dan merasakan tiap helai bau napasmu.
bila ku masih punya waktu
aku ingin terus menulis
hingga waktu menutup ceritaku.

terima kasih bintang

Saat ini,
sebelum mentari tersenyum di timur
sebelum embun menghapus kelam
aku ingin berbisik pada bintang:

: Terima kasih, bintang
`tuk menemaniku malam ini
dan malam-malamku sebelumnya
Memang sih…kau jauh di sana
namun binarmu mampu mengusik sepiku
setidaknya…
aku tak pernah merasa sendiri
walau nyata sekali
kalau aku cuma punya sepi dan mimpi.

: Terima kasih, bintang
Kembali aku berbisik.
Saat ini, sebelum aku melangkah
aku ingin memandangmu, sekali lagi
Mengenang senyummu, atau celoteh yang
pernah kau titipkan lewat angin
Ya…cuma lewat angin
Karena kau sungguh jauh di sana.

: Memang sih…sesekali kau berkedip
namun sejujurnya
itu tak cukup menghalau laraku
apalagi saat ini aku lagi bertarung dengan nasib
dan bergumul dengan luka.
Ah…mana kau mengerti
Karena kau jauh di sana
Di bentangan cakrawala nan kelam
Sibuk berbagi binar pada makhluk-makhluk malam.

: Selamat malam, bintang
Demikian aku selalu menyapamu dan kau tersenyum
Tahukah kau, bisikku lagi
aku bahagia. Itu cukup bagiku

Terkadang aku menitipkan rindu pada angin
Ya…lagi-lagi pada angin
Dan lagi-lagi
aku merasa cukup
setidaknya kau ada dalam mimpiku,
begitu selalu aku berkata pada hatiku

Tapi,
Saat mendung mengabut di mataku
atau terkadang guntur membuatku gemetar
aku mencarimu. Dan
tak kutemukan dirimu
karena kau jauh di sana
tak terjangkau angan

Hingga aku pun mengerti
kalau kau memang hanya bintang
yang mampu bersinar namun tak memberi hangat
yang mampu berbagi binar cuma dari kejauhan.
Ya…kau cuma bintang
yang pernah mengusir sunyiku,
toh sebentar lagi malam berganti pagi
dan kau pun `kan pergi
aku pun harus melangkah
menjejal pagi dengan asa
tanpamu
ya…tanpamu
karena kau cuma bintang
dan aku mengerti
saat aku benar-benar jatuh
kau tak pernah ada
karena kau jauh, jauh sekali…

tapi sebelum pagi benar-benar hadir
aku mau menyapamu
dan katakan sekali lagi
: terima kasih, bintang…